CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 10 Februari 2014

RINDU

Selamat malam, tuan...
Aku menulis ini ketika dinginnya malam terasa sangat lancang masuk ke dalam rongga hati yang masih berlubang..
ditemani dengan secangkir coklat hangat favorite ku yang sama sekali tidak bisa menghangatkan.hati.
dengan rindu yang telah menyerah dan mengaku kalah pada jarak..
iya, jarak aku dan kamu adalah hati..
Atau hanya aku yang mengatakan itu sebuah jarak?
karena kini kamu sudah mempunyai rotasi baru..
Kamu, apa benar-benar sudah melupakan aku? benarkah?
Tolong, jika memang jawabmu adalah benar maka kerahkan semua kebohonganmu untuk kali ini.
Karena hati terlalu sulit terima.
Karena hujan di pelupuk mata akan segera turun dengan derasnya.
katakan bahwa itu sebuah “guyonan“ seperti yang biasa kau lakukan..dulu..
dear, aku merindu..
Merindu pada suara beratmu,,
Merindu pada tawamu yang memberi sebuah kenyaman,,
Merindu pada usapaan di kepala dan sebuah kecupan di dahi,,
Aku merindu kamu yang dulu..
Untuk malam ini saja..
memori melakukan putar balik waktu selama 3 tahun bersama kamu..
bolehkan?
esok ketika matahari sudah terbangun dari tidurnya mungkin rindu ini sudah tersimpan kembali. lebih tepatnya ku simpan di ruang hati yang aku khususkan untukmu. kututup rapat dan hanya akan aku buka ketika rindu semakin penuh dan membuat sesak.
kemudian aku akan menuangkanya dalam sebuah tulisan agar sedikit berkurang. lalu aku tutup kembali. seperti itu seterusnya hingga aku melupa.
Complicated. benar.
Tapi aku bisa apa?
kita.yang aku dan kamu sudah tidak ada.
Kau menciptakan kata baru.
Kalian. yang kau dan dia.
Tuan, semoga kamu bahagia..
do`a ini tulus. walau waktu mencibir aku yang tidak bisa berada di posisi dia.bersamamu.
Tidak apa-apa..
Aku yakin ada juta kamu yang akan bersiap membuatku bahagia diluarsana.
ketika pintu hati yang lebih besar ku buka.
Saat ini aku hanya membuka dua buah jendela.
mengamati dan mengaharapkan angin mengantar serta  harapan masuk ke dalamnya.
ketika aku sudah “siap“ dan kamu yang ada sudah menjadi kepingan-kepingan kecil..
oh ya, terimakasih untuk masa lalu yang indah ◆◆
Dari wanita masa lalumu yang merindu…
10 Febuari 2014. 09.00 PM.

TERUNTUK MASA LALU

lagi - lagi aku menulis tentang kamu..
Sudah tau kan alasannya?
benar, aku merindu.. lagi..
tidak apa-apa kan?
Apa kau merasa terusik dengan rinduku ini??
Maaf jika iya..
Kau tau, hari ini aku membeli sepasang sepatu baru..
Warna coklat, kesukaanmu..
aku ingin melangkah menggunakan sepatu itu ke tempat yang kita pernah datangi berdua..
Seakan - akan aku sedang bersama dengan mu..
Tapi sayang...
terlalu banyak tempat yang kita datangi berdua, terlalu banyak memori, dan terlalu banyak perih disana..
sejujurnya aku tidak mampu..
aku ingin kamu disini. sekarang.
Ini bukan sebuah ultimatum tapi sebuah pengharapan..
tapi, lagi - lagi aku harus menyerah dengan kenyataan..
dan lagi - lagi rindu harus diredam kembali..
Aku sangat ingin berperang dengan bayang - bayangmu.
Karena aku sangat tersiksa dengan ke hadirannya..
Bantulah aku untuk mengenyahkannya sayang..
Bantulah aku..
Ku mohon..

Palembang, dari hati yang belum mampu berpaling.